BiOSC adalah sebuah kelompok studi di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang fokus menitikberatkan perhatian pada tumbuhan dari familia Orchidaceae

Senin, 14 Juli 2014

KARAKTERISASI IN SILICO ANGGREK ALAM LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA




            BiOSC merupakan salah satu kelompok studi yang memprakarsai pembelajaran mengenai anggrek. Cakupan anggrek yang begitu luas, dapat digunakan untuk pembuatan penelitian, salah satunya melalui Pekan Kreatifitas Mahasiswa-Penelitian (PKM-P) yang dilaksanakan setiap taunnya di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Penelitian yang dilakukan dapat berupa “Karakterisasi In Silico Anggrek Alam Lereng Selatan Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta”, yang dilakukan oleh lima orang anggota BioSc, meliputi Defika Ina Ferdiani, Johan Saputra Koenjana, Indah Nuraini, dan Fera Lestyana Devi.  
            Penelitian ini didasarkan karena Indonesia menjadi salah satu sumber biodiversitas tropis, anggrek di Indonesia mencapai ±6000 dari ±30000 spesies anggrek di dunia. Di wilayah Yogyakarta tepatnya Gunung Merapi, anggrek alam mencapai ±60 spesies. Adanya erupsi merapi telah meluluhlantahkan biodiversitas anggrek, sehingga perlu ada usaha pembuatan database anggrek alam di Gunung Merapi dengan pembuatan bar-coding DNA dan analisis secara in silico. Barcode dapat digunakan sebagai penanda molekular sehingga secara fisik dapat membantu dalam analisis gen (Guzhov, 1989). PCR menjadi salah satu pilihan marka DNA yang berprinsip pada reaksi rantai polymerase (Azrai, 2006).  Selain itu, Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP), dengan desain primer khusus pada daerah kloroplas pada genom tanaman dapat menunjukkan adanya perbedaan susunan molekul DNA pada lokus tertentu (Weising et al., 2005).
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan struktur DNA pada daerah intergena kloroplas anggrek dengan teknik Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP) dan mengidentifikasi secara molekular jenis tanaman anggrek secara in silico pada daerah intergena kloroplas anggrek. Dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi di Lereng Selatan Gunung Merapi Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta, serta dilakukan identifikasi secara morfologi dan molekular.
            Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, koleksi tanaman yang dilakukan di Lereng Selatan Gunung Merapi, pemeliharaan anggrek alam yang didapatkan di Green House Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, dilanjutkan dengan pengambilan data morfologi, Isolasi DNA dari bagian trnL-F kloroplas daun, Amplifikasi DNA dengan PCR, dan pembutan bar-code DNA anggrek alam. Hasil dari penelitian ini yaitu :

Tabel 1. Deskripsi anggrek alam lereng selatan gunung merapi
No
Spesies
Deskripsi Morfologi
Pseudobulb
Akar
Batang
Daun
Tipe Akar
Tipe pertumbuhan
Tepi Daun
Bentuk Daun
Duduk Daun
1
Oberonia similis
Epifit
Simpodial
Rata
Segitiga memanjang
Bertunggangan
Tidak ada
2
Dendrobium crumenatum
Epifit
Simpodial
Rata
Lanset
Berseling
Ada
3
Liparis palviflora
Epifit
Simpodial
Rata
Lanset
Berseling
Ada
4
Dendrobium heterocarpum
Epifit
Simpodial
Rata
Lanset
Berseling
Ada
5
Dendrobium tetraedre
Epifit
Simpodial
Rata
Lanset
Berseling
Ada
6
Thrixpermum anceps
Epifit
Monopodial
Rata
Elips
Berseling
Tidak ada
7
Coelogyne speciosa
Epifit
Simpodial
Bergelombang
Elips
Muncul langsung dari pseudobulb
Ada
8
Appendicula reflexa
Epifit
Simpodial
Rata
Elips
Berseling
Tidak ada
9
Eria javanica
Epifit
Simpodial
Rata
Lanset
Berhadapan
Ada
10
Eria oblitterata
Epifit
Simpodial
Rata
Lanset
Berseling
Ada
11
Pholidota ventricosa
Epifit/Litofit
Simpodial
Rata
Elips memanjang
Berhadapan
Ada
Gambar 1. Pola pita DNA hasil PCR

Gambar 2. DNA alligment anggrek alam Merapi pada intergena trnL-F

Gambar 3. Ringkasan barcode nggrek alam Lereng Selatan Gunung Merapi

Gambar 4. Pohon filogenetik anggrek alam Lereng Selatan Gunung Merapi

Gambar 5. Pohon filogenetik anggrek alam Lereng Selatan Merapi dibandingkan dengan                     anggrek lainnya
 



            Bedasarkan tabel dan pohon filogenetik yang telah dibuat, diketahui bahwa clade yang paling dekat adalah Eria oblitterata dan Eria javanica dengan persentase kemiripan morfologi yaitu sebesar 80% dan sekuen trnL-F 90,7%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa kedua spesies tersebut memiliki kekerabatan yang paling dekat. Persentase kemiripan morfologi diperoleh dari beberapa kriteria, yaitu; tipe pembungaan, arah pertumbuhan batang, bentuk batang, bentuk daun, tepi daun, warna daun, ketebalan daun, tepi daun, ujung daun, bentuk akar, dan cara hidup.
            Berdasarkan gambar 3, dapat diketahui anggrek memiliki kesamaan karakter molekuler pada daerah conserve. Karakter molekuler menentukan karakter morfologi. Pada penelitian ini yang diamati yaitu daerah intergena anggrek sebagai marka fisik tanaman anggrek. Perbedaan karakter molekuler dapat diketahui melalui karakter morfologi. Selain memiliki daerah conserve yang dimiliki oleh anggrek secara umum, terdapat pula daerah spesifik yang hanya dimiliki oleh jenis-jenis anggrek tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar