BiOSC adalah sebuah kelompok studi di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang fokus menitikberatkan perhatian pada tumbuhan dari familia Orchidaceae

Senin, 23 Juni 2014

Cantiknya Puspa Pesona Indonesia

Phalaenopsis amabilis (L.) Blume adalah salah satu dari sekitar 36 jenis Anggrek anggota marga Phalaenopsis. Jenis anggrek ini sering dikenal dengan nama Anggrek Bulan. Padahal jika diperhatikan morfologi bunganya, Anggrek ini lebih mirip dengan kupu-kupu, sesuai dengan asal kata Phalaenopsis yakni “Phalaina”  yang berarti kumbang, kupu-kupu dan “Opsis” yang berarti bentuk.

 Pembentukan genus  Phalaenopsis    dilakukan   oleh ilmuwan   dunia   bernama  Carl   Blume pada tahun 1825 berdasarkan penemuan Phalaenopsis amabilis di Nusa   Kambangan,   Jawa Tengah. Sebelumnya Phalaenopsis amabilis   pernah   ditemukan terlebih dahulu oleh Rumphius    pada 1750. Namun pada saat itu   Rumphius  mengidentifikasinya sebagai anggota marga Angraecum.

Perhiasan bunga Phalaenopsis amabilis berjumlah 6, masing-masing 3 daun mahkota dan 3 daun kelopak. Daun kelopak berwarna putih, berbentuk jorong dengan ujung meruncing. Dua daun mahkota juga berwarna putih dengan bentuk lebih lebar dibanding daun kelopak, ujungnya tumpul sementara pangkalnya menyempit. Satu daun mahkota mengalami deferensiasi baik dalam hal bentuk, ukuran, corak dan warna. Hal ini juga dijumpai di hampir seluruh bunga Anggrek dan menjadi salah satu penciri yang khas antar jenis Anggrek. Perhiasan bunga  yang mengalami deferensiasi tersebut dinamakan Labellum atau Bibir. 
Bibir Phalaenopsis amabilis didominasi warna putih dan kuning dengan tingkat kecerahan berbeda, bertaju 3, ujung bersulur, bagian  dalam dijumpai corak/bercak kemerahan. Saat mekar bunganya sanggup bertahan hingga 3 minggu,


Phalaenopsis amabilis adalah Anggrek asli Indonesia. Atas dasar keindahan dan kekhasan tersebut, Phalaenopsis amabilis ditetapkan sebagai satu dari tiga Bunga Nasional Indonesia. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993 tersebut, Phalaenopsis amabilis disebut sebagai Puspa Pesona Indonesia. Dua bunga nasional lainnya adalah Melati (Jasminum sambac) yang dikenal sebagai Puspa Bangsa dan Bunga Padma Raksasa (Raflessia arnoldi) sebagai Puspa Langka.—

Mengenal Spathoglottis plicata

Siapa sih yang tidak kenal dengan spesies-spesies family Orchidaceae (suku anggrek) yang cantik dan elegant? Terlebih lagi jika kekayaan anggrek di Indonesia sudah mencapai nomor 1 di dunia yaitu dengan jumlah 5000 hingga 30.000 spesies anggreknya. Dari sekian banyak anggrek yang ada bila ditinjau dari segi cara hidupnya, anggrek dapat dibedakan menjadi 6 jenis yaitu anggrek saprofit (hidup pada bahan organic/sersah), epifit  (menempel di batang pohon), amoebofit (salah sau anggrek yang bisa dibedakan fase vegetative dan generatifnya), lithofit (di bebatuan) dan yang terakhir yang salah satu spesiesnya akan kita ulas yaitu tanggrek terestrik (hidup di tanah).

Spathoglottis  merupakan satu dari puluhan jenis anggrek terestrik.  Genus Spathoglottis bisa tumbuh dengan baik apabila kondisi lingkungannya  disokong dengan ketersediaan air, unsur hara, suhu dan sinar matahari yang cukup. Salah satu spesies dari genus Spathoglottis yang sudah lama dikenal di Indonesia adalah Spathoglottis plicata.


Spathoglottis plicata merupakan spesies yang paling banyak dijumpai. Nama generik Spathoglottis berasal dari bahasa Yunani “spathe” berarti pedang dan “glosa” atau “glotta” yang berarti lidah, mengacu pada karakteristik labellum dari genus ini (Davis and Steiner, 1982). Nama spesifik “plicata” diperoleh dari penampilan lekukan daun yang plicated (karakterisstik botanik yang digambarkan sebagai plicate).

Anggrek yang ditemukan pertama kali di daerah tropis ini memiliki ciri daun berbentuk seperti palem yang muncul dari pseudobulb (batang semu). Tangkai bunga muncul dari pangkal daun yang bertumpu pada batang semu. Bunga berbentuk tandan, dengan tangkai silindris, yang muncul setiap saat dalam jangka waktu 2 – 3 bulan, dengan kemekaran bunga dimulai dari atas ke bawah. Warna bunga Spathoglottis bervariasi dari ungu tua, ungu muda, merah ungu, pink, orange, kuning, coklat, putih dan campuran. Sehingga tidak heran jika Spathoglottis plicata memiliki daya tarik tersendiri bagi para penganggrek untuk dikembangkan. Ciri lain dari anggrek ini adalah  beberapa jenis memiliki panjang tangkai melebihi tinggi tanaman, sedangkan yang lain rangkaian bunga sembunyi di bawah kanopi tanaman karena tangkai bunganya yang pendek. Bunga mekar tidak serempak dalam satu rangkaian bunga, setelah 2-3 hari bunga layu dan diganti dengan bunga yang lain secara berurutan. Jumlah bunga yang mekar pada saat yang sama bervariasi dan jumlah bunga per tangkai bervariasi antara 6-30 bunga/tangkai (Hawkes, 1970)



Seperti sebagian besar   anggrek tanah lainnya, Spathoglottis plicata juga memerlukan   media tanah sebagai sumber  nutrisi dan hara. Pemakaian humus, pupuk dan kompos sangat diperlukan. Perbanyakan tanaman dilakukan dengan biji atau anakan tanaman. Akarnya cepat berkembang sehingga apabila ditanam di pot diperlukan pot ukuran besar. Soal perawatan, pangkaslah secara teratur dengan memotong daun  yang sudah cokelat atau tangkai yang mengering. <Bulan>


Mengenal Vanilla planifolia


A.    Klasifikasi
Tanaman Vanilla masih tergolong dalam kerabat Anggrek (Orchidaceae). Tanaman ini tumbuh dengan cara merambat dan hidup secara semi epifit, tergolong dalam kerabat anggrek oleh karenanya di dunia saat ini terdapat lebih dari 110 jenis tanaman vanilla. Namun walaupun demikian tidak semua jenis tanaman vanilla memiliki nilai komersial untuk produksi buahnya, hingga kini hanya 3 jenis tanaman vanilla di dunia yang dapat dimanfaatkan produksi buahnya, tanaman vanilla dimaksud adalah, Vanilla planifolia AndrewsVanilla pompona Schieda, dan Vanilla tahitiensis JW Moore.
Klasifikasi Vanilla planifolia:
Kingdom         : Plantae
            Divisi               : Magnoliophyta
            Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Aspargales
Family             : Orchidacheae
Sub family       : Vanilloideae
Tribe                : Vanilleae
Sub tribe          : vanillinae
Genus              : Vanilla
Spesies            : Vanilla planifolia

B.     Deskripsi
Ø  Morfologi
Struktur luar bagian tumbuhan vanilli planifolia menyerupai struktur morfologi anggrek lain dengan daun dan batang berdaging, tak berkayu, dan perakaran yang serabut, serta bentuk buah panjang. Namun demikian, Vanilla planifolia  memiliki karakteristik lain yang membedakan dari jenis anggreklain yakni aroma yang harum dan struktur reproduksi tumbuhan yang berumah dua dan membutuhkan bantuan perantara untuk melakukan penyerbukan.

Ø  Deskripsi bagian Tumbuhan :
ü  Bunga (Flos)
Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri dari 15 -20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang, berwarna hijau pucat dan berbau agak harum dengan ukuran sekitar 6 cm. Keistimewaan dari bunga vanilli yaitu kepala putiknya berisi cairan perekat. Bila tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah pembuahan. Bunga vanili yang telah mekar hanya dapat bertahan selama satu hari. Jika bunga yang mekar tidak segera dibuahi, maka bunga akan layu kemudian rontok.


ü  Buah (Fructus)
Vanilla Planifolia merupakan jenis tanaman vanilla yang memproduksi kualitas buah terbaik, kuantitas buah terbanyak, bentuk polong buah besar dan memiliki kadar vanillin tinggi apabila teknik pengolahan buah hijau dilakukan dengan benar. Buah Vanilli memiliki struktur panjang dan berbentuk seperti pisang namun lebih kecil diameternya. Warna buah vanili mula-mula hijau muda, kemudian hijau tua disertai dengan garis-garis kuning menjelang masak. Setelah buah mencapai perkembangan maksimal sekitar 5 sampai 6 bulan buah akan masak dan berwarna coklat tua. Jika dibiarkan masak di pohon, buah akan pecah menjadi 2 bagian dan menyebarkan aroma vanili.

ü  Daun (Folium)
Daun Vanilli merupakan daun tunggal. Terletak berselang seling pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, berbentuk pipih, berdaging, bulat telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip dan tulang daun sejajar.
ü  Akar (Radix)
Sistem perakaran pada tanaman vanilli tidak memiliki sistem perakaran tunggang, karena vanili termasuk ke dalam tumbuhan monokotil. Pada tiap ruas batang vanilli, tumbuh dua jenis akar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat pada tanaman penegak yang disebut sulur dahan, sedang akar yang lainnya merupakaan akar yang menggantung diudara yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah jika akar tersebut telah menyentuh tanah.
ü  Batang (Caulis)
Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari, berwarna hijau, agak lunak, beruas dan berbuku. Tumbuh melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan. Batang tanaman vanili mampu tumbuh memanjang mencapai 100 meter dan memiliki ruas- ruas yang panjang rata- ratanya sekitas 15cm. Tiap ruas akan menghasilkan cabang baru apabila dilakukan pemangkasan.

Ø  Habitat
Anggrek yang termasuk genus Vanilli ini hidup subur di kawasan iklim yang lembab dan panas dengan suhu 70° hingga 90°F dan hujan tahunan lebih kurang 100 inci. Tanaman Vanilli akan tumbuh secara optimal pada ketinggian 400 sampai 600 m dari permukaaan laut, memerlukan kelembaban dan penyiraman yang cukup. Tanaman vanili yang kekeringan akan terhambat pertumbuhannya dan menyebabkannya rentan mengalami gagal panen. Namun, ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang  diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara.
Jenis anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan yang merambat pada batang- batang pohon atau di bawah naungan.

Ø  Persebaran.
Genus Vanilli memiliki penyebaran yang sangat luas, hampir terdapat di seluruh dunia, baik itu di wilayah tropis dan sub tropis, mulai dari wilayah tropis Amerika hingga tropis Asia, New Guinea dan Afrika Barat.
Dalam sejarahnya, tanaman vanili pertama kali ditemukan bangsa Aztec, di hutan Mexico sekitar tahun 1530. Penduduk asli Meksiko memang telah lama mengenal buah vanili kering untuk dijadikan penyegar minuman coklat.  Tetapi vanili baru menjejak Eropa sekitar tahun 1721. Vanili akhirnya menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia yang kehadirannya dibawa bangsa Belanda sekitar tahun 1819. Tujuan awalnya tanaman vanili di tanam di Kebun Raya Bogor untuk memperkaya koleksi taman Botani yang digagas Prof.Dr. Reinwadt. Baru sekitar tahun 1864 vanili menyebrang ke Temanggung, Jawa Tengah. Selanjutnya tanaman tersebut menyebar ke beberapa wilayah seperti Bali, Jateng, Jatim, Sumut, Sumsel, Sulsel, Sulteng, NTB, NTT dan Papua. Sekitar tahun 1960 sampai 1970, pulau Jawa mejadi daerah terpesat dalam proses prkembangan tanaman vanili. Hal ini memunculkan banyak sentra tanaman vanili yang memungkinkan komoditi ini diekspor. Sehingga wajar jika vanili Indonesia lebih dikenal dengan nama "Java Vanilla Beans".

Beberapa jenis yang terkenal dari genus Vanilli  seperti Vanilla planifolia, Vanilla pompona dan Vanilla garneri. Jenis Vanilla planifolia paling banyak ditemukan di Indonesia. Jenis Vanilla Planifolia ini juga dikenal dengan nama komersial yaitu Madagascar Bourbon Vanilla. Selain itu ada pula Vanilla tahitiensis, dikenal dengan nama Vanilla Tahiti. Jenis vanilla ini banyak ditanam di negara Papua Nugini, diduga jenis vanilla ini muncul dikarenakan mutasi yang terjadi secara spontan di alam Papua ketika Vanilla jenis Planifolia ditanam di sana, sedangkan Vanilla pompona sendiri adalah lebih banyak dibudidayakan di wilayah Karabia.

Ø  Kegunaan
Tanaman Vanilli planifolia banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan pemberi aroma pada minuman. Buah, batang, dan daun tanaman ini mengandung saponin dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan alami bagi tubuh.




Daftar Acuan
Majalah Trubus
Triwahyuni, Terra Ch. & Abdul Kadir. 2012. Pesona 500 Jenis Tanaman Hias Bunga . Jakarta: Andi
Website: