Apa itu Terminologi Anggrek?
Terminologi anggrek merupakan suatu bentuk kajian atau
studi mengenai peristilahan anggrek dalam
hal cara hidup, daun, batang, akar, inflorecentia, dan perbungaan anggrek.
Cara Hidup Anggrek antara lain ialah:
- · Anggrek Terestrial
- Anggrek yang tumbuh di darat (tanah), atau membutuhkan medium tumbuh berupa tanah. Ciri anggrek terestrik antara lain: berdaun lebar, helaian daun tipis, daun tidak succulent, serta memiliki rambut akar yang panjang. Contoh: Spatgholotis plicata
- · Anggrek Epifit
- Anggrek yang tumbuh dengan menempel pada batang pohon. Istilah untuk anggrek yang tumbuh menempel pada bebatuan disebut anggrek litofit. Ciri anggrek epifit adalah berdaun succulent, mulut daun kryptofor, akar tidak berambut,serta akar bervelamen.Contoh: Rhyncostyllis retus
- · Anggrek Saprofit
- Anggrek yang hidup pada seresah – seresah, memanfaatkan zat or ganik dan hara dari seresah. Ciri anggrek ini antara lain: daunnya mereduksi, dan akar bersimbiosis dengan jamur. Umumnya warna batang pucat (tidak hijau). Contoh: Epipogeum roseum
- · Anggrek Amoebofit
- Anggrek ini memiliki ciri berupa daun dan bunga yang muncul bergantian, daun berwarna hijau, serta memiliki umbi. Contoh: Nervilia plicata
- · Anggrek Rawa
- Anggrek yang beradaptasi hidup di daerah rawa ( antara air dan tanah), dan memiliki akar menyerupai anggrek terestrik. Batang dan daun berbentuk silindris dan berposisi tegak.
- Daun Duplikatif : Merupakan bentuk lipatan daun yang separuh dari helaian atas menempel di sisi lain. Contoh: daun Vanda, Cattleya
- Daun konvolutif: Bentuk lipatan daun yang saat muda daun melipat dengan sisi daun yang satu menggulung dan menempel di sisi lain. Contoh: daun Spathoglotis
Bentuk Daun
|
Contoh
|
Daun sisik
|
Taenophyllum
|
Daun Berlipat-
lipat
|
Spathoglotis
|
Daun bertunggangan
|
Oberonia
|
Daun silindrik
|
Luisia
|
Daun talang
|
Vanda tricolor
|
Daun senduk
|
Bulbophyllum
|
Daun garis
|
|
Daun pita
|
|
Daun ginjal
|
Nervilia
|
Daun kulit
|
|
Ujung daun, dilihat dari bagian ujung daun antara lain: Runcing
(acute), Meruncing (acuminate), Tumpul (Obtuse), Terbelah (Retuse), Membulat
(Rotundate)
Dalam terminologi
anggrek, dipelajari pula mengenai arah pertumbuhan batang. Secara umum
diketahui, arah pertumbuhan batang pada tanaman anggrek terdiri dari 2 yakni: simpodial dan monopodial.
Simpodial merupakan bentuk arah partumbuhan yang berarah ke samping, dan
biasanya memiliki rhizome. Pertumbuhan pada tipe simpodial biasanya didominisir
oleh kuncup samping. Kuncup ujung pertumbuhannya lambat atau tereduksi sehingga
cabang ke samping tampak lebih dominan dan pertumbuhan tingginya terbatas.
Contoh anggrek simpodial adalah Dendrobium
crumenatum, dan Coelogyne sp.
sementara itu, anggrek monopodial adalah anggrek yang arah pertumbuhannya didominasi oleh kuncup
ujung sehingga batang pokok tampak cukup jelas. Contoh anggrek dengan
pertumbuhan monopodial adalah Grammatophylum
speciosum, Arachnis flosaeris, dan Vanda
tricolor.
Selain
batang dan arah pertumbuhannya yang khas, anggrek juga memiliki struktur khusus yang disebut pseudodulb (batang semu). Pseudobulb memiliki sifat pertumbuhan
antara lain: agregat, berjarak lebar atau membentuk rantai, atau pseudobulb
tumbuh dari pseudobulb tua.
Akar
anggrek memiliki beberapa tipe khusus bergantung pada habitat dimana
anggrek tersebut tumbuh. Tipe akar
anggrek antara lain: akar anggrek terestrik, akar dorsiventral pada anggrek
apifit, akaar asimilasi pada anggrek saprofit, umbi akar, akar berdaging contohnya pada Galeola javanica, serta akar
karang misalnya pada Coralliorhiza innata.
Secara umum, struktur internal (anatomi) akar epifit pada anggrek tersusun atas: epidermis,
velamen, eksodermis, korteks, endodermis, floem, xylem, jari – jari empulur,
dan stele.
Hal
yang paling menarik ketika mempelajari tentang anggrek adalah bunganya. Pada
anggek, bunga dapat memiliki bentuk tumbuh soliter maupun majemuk
(inflorescentia). Bunga anggrek soliter adalah bunga anggrek yang hidup atau
berdiri sendiri (tunggal dari suatu tangkai bunga. Sementara bunga
inflorescenetia adalah bunga anggrek yang lebih dari satu sampai banyak dalam
suatu tangkai bunga. Pada bunga inflorescentia terdapat 2 tipe penancapan yakni tipe akrant dan tipe
pleurant. Pada tipe akrant, tangkai bunga tumbuh dan keluar dari ujung tangkai
utama. Sementara itu, pada tipe pleurant, tangkai bunga keluar dari ketiak daun
atau tidak pada ujung tangkai utama. Beberapa bentuk penancapan inflorescentia
antara lain:
·
Bunga menancap pada tangkai
pseudobulb
·
Bunga menancap pada sisi
pseudobulb
·
Bunga menancap pada ujung
pseudobulb
·
Bunga keluar dari rhizome
·
Bunga keluar langsung dari umbi
·
Bunga keluar dari pseudobulb
yang rudimenter.
Bunga majemuk
anggrek memiliki beberapa tipe perbuangaan (macam inflorescentia) antara lain
bunga tandan, bunga bulir, bunga payung, bunga kepala, dan bunga malai. Contoh
bunga tandan adalah Rhyncostyillis
retusa, Malaxis latifolia,dan Eria obliterata. Contoh bunga bulir pada Bulbophyllum flavescens, Dienia ophyrdis, dan
Disperis. Contoh bunga payung
terdapat pada Bulbolphyllum sp. Contoh bunga kepala terdapat pada Agrostophyllum sp., dan Glomera sp. Sementara itu, bunga malai
terdapat pada Acriopsis javanica dan Renathera coccinea.
Bentuk bunga
anggrek berdasarkan ciri tentetu yang dimiliki adalah bunga ephemerum, bunga
dimorphisme/ trimorphisme, bunga cleistogam, dan bunga resupinat. Bunga
ephemerum adalah bunga yang mekar hanya dalam waktu singkat. Bunga dimorphisme
adalah bunga dengan 2 warna atau bentuk dalam satu tanaman. Trimorfisme juga
memiliki 3 warna atau bentuk berbeda dalam satu bunga. Sementara bunga
clestogam adalah bentuk bunga yang tidak mekar sepenuhnya (mekar tidak
sempurna). Untuk tipe resipinat, sebagian besar anggrek memiliki tipe ini.
Resupinat maksudnya ialah mengalami resupinasi (perputaran 180 derajad) kecuali
pada Paphiopedillum sp. yang memiliki
labelum tetap di bagian atas.
Bunga anggrek
memiliki ciri spesifik yang membedakannya dengan bentuk bunga dari familia yang
lain. Bagian- bagian bunga anggrek terdiri
atas sepal, petal, labellum, gynostemium, serta pollen. Pada bunga
anggrek, struktur petala(daun mahkota) dan sepala(daun kelopak) tidak dapat
dibedakan. Sepalum terdiri dari 3 helai yang berupa 1 median sepal dan 2
lateral sepal. Sementara petal berjumlah 3 dengan satu bagian bawahnya
termodifikasi menjadi labellum. Pada sebagian besar anggrek, struktur labellum
penting digunakan sebagai struktur identifikasi. Gynostemium ( Gynaecium; putik, dan Stemona: stamen atau benang sari) adalah
alat kelamin jantan dan betina yang bersatu pada anggrek. Selain struktur tersebut,
terdapat beberapa struktur tambahan pada beberapa jenis anggrek yakni mentum (dagu) dan spura. Mentum (dagu)
merupakan sepala lateria yang bersatu membentuk kantung yang dapat berupa buluh
panjang, bola, kerucut, atau bentuk lain. Sementara spura adalah bagian dari
labellum yang membentuk kantung dan memiliki bermacam-macam bentuk. Selain
mentum dan spura, terdapat pula struktur sepalum dorsal atau petala yang
membentuk tudung misalnya pada Habenaria
radiata, sepala lateral yang bersatu contohnya pada Paphiopedilum glaucophyllum, sepala dan petala yang bersatu
sebagian atau seluruhnya misalnya pada Gastrodia
sesamoidea, sepala lateralis yang melekat di kaki gynostemium pada Dendrobium mutabile, sepala synsepalum pada Acanthephipium
mantinianum, atau sepala lateralia pada ujung kaki gynostemium misalnya
pada Chiloschista parishii. (FS)
apakah ada istilah., untuk daun yang paling muda pada satu bulb... terima kasih.
BalasHapus